Perang Jenderal! Rp 6 M Ismail Bolong ke Kabareskrim “Dimainkan” Brigjen Hendra: Serangan Geng Sambo?

Tudingan adanya setoran Rp 6 miliar dalam video Ismail Bolong kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto membuat publik terbelalak. Video tersebut akhirnya viral dan membuktikan adanya perang Jenderal di tubuh polri.

Ditambah lagi seperti dikutip dari suara.com, video terbaru Ismail Bolong yang sebelumnya mengungkap dirinya polisi aktif berpangkat Aiptu serta bermain tambang batu bara ilegal mengaku, bahwa video sebelumnya atas tekanan mantan Karopaminal Divisi Propam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan.

Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya

Jadi, video pertama soal setoran Rp 6 miliar ke Kabareskrim dan juga setoran Rp 200 juta ke Polres Bontang tidaklah benar.

Dia mengaku bahwa video testimoni tersebut dibuat karena tekanan mantan Karopaminal Divisi Propam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan. Brigjen Hendra sendiri sudah dipecat karena terangkut kasus Brigadir Joshua Hutabarat atau Brigadir J.

Dia merupakan anak buah Kaisar Sambo, sebutan warganet untuk Irjen Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri yang terlibat kasus pembunuhan Brigadir J bersama sang istri, Putri Candrawathi.

Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn

Kembali ke soal video viral dan klarifikasi smail Bolong yang merupakan mantan anggota Satintelkam Polresta Samarinda.

Dia menegaskan kembali bahwa video tudingan aliran duit miliaran tersebut tidak benar. Merujuk suara.com, klarifikasi Ismail Bolong tersebut diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08.

“Nama saya Ismail Bolong saya saat ini sudah pensiun dini dari anggota Polri aktif mulai bulan Juli 2022. Perkenankan saya mohon maaf kepada Kabareskrim atas berita viral saat ini yang beredar.

Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar dan saya pastikan berita itu saya tidak pernah komunikasi sama Pak Kabareskrim apalagi memberikan uang. Saya tidak kenal,” demikian katanya sembari menjelaskan video tersebut dibuat Februari 2022 lalu.

“Saya kaget viral sekarang. Saya perlu jelaskan bahwa pada bulan Februari itu datang anggota Mabes Polri dari Paminal Mabes Polri memeriksa saya untuk memberikan testimoni kepada Kabareskrim dalam penuh tekanan dari Pak Hendra, Brigjen Hendra pada saat itu saya komunikasi melalui HP melalui anggota Paminal dengan mengancam akan bawa kamu ke Jakarta kalau nggak mau melakukan testimoni,” ungkapnya lagi. ***

Leave a Comment