PPKM Dicabut, Dishub DKI Imbau Masyarakat Tetap Pakai Masker di Angkutan Umum!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022 lalu. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penggunaan masker ditentukan oleh kesadaran masyarakatnya sendiri sehingga mereka akan menilai dirinya sendiri, apakah perlu memakai masker atau tidak.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bahwa warga masih perlu menggunakan masker di dalam transportasi umum.

“Tentu kami inline dengan kebijakan pusat di mana kemarin kita pahami ada imbauan dari Pak Menkes bahwa untuk di ruang tertututup, di beberapa layanan publik. Kami harapkan tetap menggunakan masker. Jadi kami mengimbau kepada masyarakat yan berada di layanan angkutan umum tetap menggunakan masker,” kata Syafrin saat ditemui di Balai Kota DKI, Selasa (3/1).

Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya

Di lain sisi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut pemerintah tidak akan menambah aturan setelah pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Presiden Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah mencabut PPKM berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022.

“Dalam implementasi (pencabutan PPKM) ini kita kurangi intervensi pemerintah, aturannya, regulasinya, memaksanya, supaya kembali ke partisipasi masyarakat. Jadi tidak ada rencana mengganti aturan tapi bahkan mengurangi aturan,” kata dia di Kantor Presiden Jakarta.

Pencabutan tersebut berlangsung mulai 30 Desember 2022 sehingga penggunaan aplikasi PeduliLindungi di sejumlah tempat umum pun tidak lagi diwajibkan.

Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn

“Karena PPKM adalah aturan pembatasan kegiatan masyarakat terutama pergerakan dan kerumunannya dibatasi dan sudah kita lihat tidak diperlukan lagi intervensi pemerintah, biarkan masyarakat kembali berpartisipasi,” kata Budi.

Alasannya, karena pemerintah menilai imunitas terhadap COVID-19 sudah tinggi dan juga ada intervensi medis.”Dulu kan belum tahu obatnya, belum tahu vaksinnya, jadi ya sudahlah dari pada masyarakat meninggal di rumah sakit, kita batasi pergerakannya, tapi untuk ekonomi tidak bagus, begitu imunitas sudah tinggi, tahu obatnya seperti apa, vaksin ada nah kita lepas aturan yang membatasi kegiatan masyarakat,” ungkap Budi.

Leave a Comment